21 September 2007

Belajar islam di dunia barat.

Ada hal yang menarik ketika saya membaca tulisan di internet tentang seorang mualaf barat yang menghabiskan waktu 10 tahun berada di indonesia guna semakin dekat dengan agama islam yang secara tulus dia terima sebagai agama yang paling hakiki. Menurutnya keberadaannya di indonesia karena dia sangat senang berada di indonesia dengan rakyat yang sangat spiritual dan itu sangat memuaskannya secara bathin. Untuk kalangan barat indonesia sudah dikenal sebagai bangsa yang keras,kotor,brutal dan negara yang paling korup didunia, adalah sangat aneh jika suatu bangsa yang terkenal sedemikian korupnya disinggahi oleh mualaff untuk waktu yang lama dengan alasan untuk belajar agama. Logikanya memang sederhana jikalau mayoritas penduduk indonesia adalah islam dan menyandang rekor sebagai negara yang korup didunia , berarti agama islam mengajarkan sesuatu yang tidak benar yang mengakibatkan terciptanya mahluk-mahluk sesat tukang korupsi, terkutuklah mereka (saya jadi ingat bagaimana terungkapnya korupsi jamaah yang dilakukan oleh anggota DPRD kita yang terhormat).tetapi mualaff itu menemukan fakta lain bahwa di indonesia dia menemukan kesejukan agama dari orang-orang yang benar-benar menjalani agama islam secara benar, disitulah jiwanya terpuaskan dan mendapatkan pelajaran agama, walaupun secara jujur diakui memang banyak pula dia menemukan orang-orang yang tidak baik. Kalau kita kaji lebih dalam lagi ada yang menarik lagi dengan tulisan dari Pak Ary Ginanjar dalam buku ESQ nya dimana dinegara barat tatanan kehidupannya sudah begitu islami, begitu juga yang ditulis oleh Pak Abu Sangkan dalam majelis zikirrullah yang menyatakan negara – negara seperti singapore atau perancis sudah begitu islami, tetapi kok si mualaff tadi malah mencari dan bermukim di indonesia yang orang barat katakan brutal dan kasar yang notabene tidak islami?. Mari kita simak tulisan Pak Ary dalam buku ESQ nya, dimana kondisi di indonesia agama digunakan hanya sebagai alat untuk melancarkan urusan dunianya saja, jadi jikalau ada masalah didunia mereka akan kembali ke agamanya , setelah selesai mereka akan sibuk dengan dunianya,sehingga kehidupan dunia dan akherat menjadi suatu hal yang terpisah, padahal itu adalah salah satu kesatuan utuh yang tidak bisa dipisahkan. Oleh karena itu melalui buku yang ditulis Pak Ary , kita diingatkan kembali dengan modal Iman,Islam dan Ihsan kita akan menjadi bangsa yang unggul dan selanjutnya membuat tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara jauh lebih baik itulah sejatinya negara yang mayoritas penduduknya islam. Sedangkan di negara barat, mereka sudah mempunyai tatanan yang baik, tetapi mereka kurang mempunyai ruh spiritual dalam kehidupannya, sehingga menghasilkan orang – orang yang haus akan pertanyaan jati diri yang sebenarnya. Begitu saya menyadari itu , terpikir oleh saya kenapa kita tidak seperti mualaff itu saja, menetap disuatu negara barat yang tatanan yang baik dan dengan modal yang sudah kita miliki yaitu Iman Islam dan Ihsan kita mempelejari tatanan kehidupan mereka. Tatanan kehidupan negara barat baik dikarenakan landasan pengetahuan mereka sudah tinggi, dan jikalau kita berbicara pengetahuan pada abad 7 sampai dengan abad ke 14 , itu adalah puncak-puncak pengetahuan yang dihasilkan oleh orang-orang muslim , berarti sumber pengetahuan yang berasal dari islam yang pastinya bersumber dari alquran memberikan kontribusi kepada tatanan kehidupan mereka.
Jikalau dunia ini dibagi dua yaitu timur dan barat dan kita coba samakan dengan belahan otak kiri dan kanan itu ada persamaannya.Otak kiri bersifat sistematis dan logika sedangkan otak kanan bersifat intuisi , acak dan imajinasi, berarti itu merupakan perwakilan dari dunia barat(otak kiri) yang menggunakan pengetahuan dan dunia timur(otak kanan) yang spiritualis.
Dan puncak kecerdasan jiwa(alam bawah sadar) seseorang adalah jikalau otak kiri dan kanannya seimbang , dan itu berarti pula jikalau kekuatan yang ada di dunia barat(pengetahuan) dan kekuatan dari dunia timur(spiritual) menjadi seimbang , maka dunia ini akan menghasilkan jiwa – jiwa yang cerdas yang berujung kepada keseimbangan kehidupan. Dunia barat sudah memulainya setelah mereka disadarkan bahwa kehidupan yang bersifat materi tidak menghasilkan individu yang berkwalitas mereka berusaha mengkaji sampai ditemukannya Got Spot , SQ yang digaungkan oleh Danah johar dan yang terakhir adalah Law Of Attraction , dan kalau kita coba simak secara mendetail itu adalah bagian dari pengetahuan mereka menuju spiritualitas yang tinggi. Marilah kita juga dibelahan timur ini belajar islam dari negara barat dengan mempelajari pengetahuan yang berlandaskan alquran dan hadist untuk menjadi umat yang unggul seperti puncak kejayaan islam yang menghasilkan pengetahuan yang tinggi. Jikalau ini tercapai Insya Allah keseimbangan dunia akan tercapai dan kita semua yang ada didunia ini hidup dengan damai dan sejahtera, Amin.

AW(19-09-07 22:00:00)

Tidak ada komentar: