23 September 2007

ZMP , NOL dan ZIKIR

Dalam buku ESQ karangan Ary Ginanjar, ada suatu step yang harus dilakukan untuk meningkatkan ESQ kita yaitu ZMP (Zero Main Process). ZMP ini adalah kegiatan memberihkan Got Spot(titik Tuhan) yang ada dalam diri kita. Ketika saya mempelajari ZMP, saya teringat istilah Nol yang selalu guru silat saya katakan.Kata Zero dalam ZMP adalah sama dengan Nol dalam versi guru saya, wah ini cukup menarik, kok bisa dua disiplin ilmu yang berbeda seperti Pak Ary yang mendalami dunia ESQ bisa sama dengan guru saya yang mendalami pernapasan.
ZMP adalah suatu proses yang bisa dinalarkan,maksud saya disini adalah dalam ZMP terangkum bagian-bagian yang harus dibenahi dalam diri kita seperti prasangka dan dugaan, biasakan berpikiran positif dan bagaimana cara mengatasinya. Semakin kita memahaminya kita akan lebih mengerti bagaimana proses ZMP itu terjadi. Tetapi nol dalam ilmu pernapasan adalah sesuatu yang bersifat abstrak. Kita diwajibkan menggunakan suatu teknik pernapasan yaitu tarik , tahan dan buang napas dalam jurus-jurus silat tertentu (pada tingkat tertentu kita sudah tidak perlu lagi menggunakan jurus) sampai disuatu titik dimana diri kita akan merasa nol. Pengertian nol di sini adalah terputusnya diri kita dengan keadaan diri kita dan lingkungan sekitarnya dan satu-satunya sambungan adalah kepada satu kekuatan yang maha dasyat yaitu dialah Allah yang maha segalanya.
Nol sudah pernah saya rasakan, dimana dengan mempelajari pernapasan, dalam waktu 3 bulan , kondisi saya menjadi Nol dan dalam keseharian saya seperti ada kekuatan yang maha dasyat untuk selalu beribadah sama dengan tujuan dari ZMP yaitu dengan bersihnya GotSpot dalam diri kita maka tujuan dalam hidup ini hanya untuk beribadah kepadaNya.
Keduanya nampaknya seperti berbeda tetapi mempunyai tujuan yang sama yaitu suatu proses pembersihan diri, setelah itu akan timbul kesadaran diri (Jiwa) yang akan membawa kita pada suatu pemahaman dimana kita semua berasal dariNya dan akan kembali kepadaNya.
Sekarang mari kita coba simak cara zikir yang pernah saya baca dalam buku Sejarah Tarekah Qodiriyah Nasibandiah di Indonesia karangan Martin Van Brussen. Dalam buku itu dijelaskan bagaimana cara zikir aliran tarekah tersebut yaitu membagi talimat tauhid
La Illah Ha Illahlah kedalam 3 langkah pernapasan yaitu tarik , tahan dan buang dalam rangka proses pembersihkan diri untuk membuang Illah-Illah yang lain selain Allah, apakah itu sama dengan tujuan dari ZMP ?. Benar, itu adalah tujuan yang sama!!!.
Terkadang segala sesuatu yang diajarkan dalam agama kita akan membuat kita terbagi ke dalam dua kutub, yaitu kutub pertama mencari tahu dulu kenapa ajaran itu harus dilakukan dan setelah tau baru kita melaksanakannya. Kutub yang kedua adalah menerima dan menjalani ajaran itu dengan apa adanya tanpa harus mencari lebih tahu kenapa itu harus dilakukan.
Ary Ginanjar mencoba memberikan jawaban kenapa dengan selalu membersihkan hati kita (Gotspot) akan kembali kepada fitrah kita (ZMP). Guru saya juga mencoba mengajarkan dengan terputusnya kita dengan alam sekitarnya dengan mengolah napas, kita akan kembali kepada fitrah kita ( Nol ), karena dengan terputusnya kita dengan diri kita dan alam sekitarnya, maka komunikasi kita hanya kepada Allah semata, La Illah Ha Illahlah.


Inilah cara manusia memberikan jawaban dari ajaran agama yang wajib kita jalani yaitu dengan melalui Zikir (mengingat Allah) kita akan selalu ingat kepadaNya dan terjagalah kita dari godaan – godan yang menyesatkan dan menggeser hati kita kepada Illah – Illah yang lain.

Aw(23 September 2007, 21:00:00)

Tidak ada komentar: