23 September 2007

Visualisasi dan “Program”

Saya masih ingat , ketika saya menyelesaikan tahap dasar dari latihan pernapasan , saya diajarkan teknik penggunaan jurus untuk mendapatkan sesuatu ,kita harus membuat “program” dalam pikiran kita sesuai dengan jurus yang sudah dipelajari.
Misalnya ada teman saya yang bekerja sebagai tukang ojek , dia diajarkan bagaimana caranya “menarik” penumpang untuk naik motornya. Pembuatan program dilakukan dalam beberapa langkah yaitu :
Niatkanlah agar pelanggan naik motor kita.
Tarik napas sedalam-dalamnya.
Lakukan visualisasi jurus tarik untuk menarik penumpang tersebut sambil menahan napas.
Lepaskan napas kita.

Ini sesuatu yang menarik karena beberapa hari kemudian , teman saya yang tukang ojek tersebut melaporkan bahwa sekarang dia gampang banget mencari uang , cukup buat program “tarik” dia mendapatkan banyak penumpang. Kemudian banyak sekali teman-teman saya melaporkan hal – hal sama yaitu “Program” mereka berjalan dengan baik. Saya selaku orang yang sedang mempelajari pernapasan tertantang agar bisa seperti mereka , tetapi tidak pernah berhasil. Pernah suatu waktu saya ingin “menarik” tukang somay yang terlihat mangkal dari lantai dua kantor saya. Wah bisa nech buat praktek pikir saya , kemudian saya jalankan teknis pembuatan “program” agar tukang somay itu menghampiri saya untuk membawakan pesanan somay. Tapi sampe napas ini serasa habis karena tarik ,tahan dan napas melulu tukang somay tidak datang-datang juga , akhirnya saya turun ke lantai 1, keluar dari gedung dan memesankan somay, dalam hati saya menggerutu , manual , manual dech , habis udah kepengen, he-he-he …., lucu juga kalau ingat itu.
Setelah saya tidak aktif diperguruan tersebut dan belajar ditempat lain, saya menemukan teknis pembuatan program yang persis sama juga , bahkan guru saya bilang setelah melewati tahap ini semua jurus akan hilang dan berubah menjadi ciptaan.
Lama saya melupakan teknik pembuatan “Program” ini (habis gagal melulu sech, he-he-he….), sampai saya mempelajari tulisan-tulisan tulisan Adi W Gunawan dan maraknya pembicaraan mengenai Law Of Attraction(LOA). Akhirnya saya menjadi mengerti kenapa saya selalu gagal dalam membuat “program”. Kuncinya adalah system belief saya, yah itu adalah kuncinya, karena dalam pembuatan “program” kita harus yakin bahwa “program” ini pasti berhasil. Itu tidak pernah diutarakan secara langsung di perguruan saya bawa kita harus yakin dalam pembuatan “program”,tetapi mereka memberikan kekuatan keyakinan itu dari beberapa contoh kejadian , misalnya di anu punya masalah A, terus dia bikin program B dan ternyata berhasil. Banyak teman-teman saya yang mempercayai cerita itu akhirnya berhasil membuat program. Lantas bagaimana dengan saya, saya memang orangnya susah percaya, jadi kalau ada cerita tentang keberhasilan dalam pembuatan “program”, saya selalu bilang dalam hati, ah itu sech kebetulan saja, cerita teman saya yang tukang ojek itupun saya anggap Cuma kebetulan belaka.
Yang kedua adalah ketika menarik napas , saya selalu menterjemahkan menarik napas adalah awal dari proses pembuatan “program”, padahal kalau kita kaji lebih mendalam , proses menarik napas adalah suatu kekuatan yang maha dasyat dari kehendakNya. Dengan berhasilnya kita menarik napas karena kehendakNya kita harus selalu bersyukur kita masih diberi kesempatan untuk hidup.
Yang ketiga adalah keadaan saya ketika melakukan visualisasi , dalam visualisasi saya memang sudah benar seperti membayangkan jurus tarik untuk menarik tukang somay tadi,, tapi keadaan saya ketika melakukan visualisasi adalah salah. Keadaaan dalam melakukan visualisasi adalah menahan napas, posisi menahan napas adalah posisi nol, dimana kita tidak terhubung sama sekali dengan diri kita dan sekitarnya kita. Keadaan disini adalah puncak komunikasi kita dengan sang Pencipta. Jikalau membaca buku Adi W Gunawan kita harus rileks dalam membuat program, disini diartikan kita harus senantiasa berada dalam alam bawah sadar kita agar maksimal mendapatkan apa yang kita inginkan. Posisi menahan napas waktu itu saya terjemahkan menahan napas ketika melakukan visualisasi padahal bukan disini puncak keberhasilan kita untuk mendapatkan sesuatu.Kita harus sering berlatih untuk selalu berada dalam alam bawah sadar kita, seperti meditasi atau berzikir, setelah senantiasa berada dialam bawah sadar kita, barulah kita berhasil melakukan visualisasi.Posisi berada dan senantiasa berada di alam bawah sadar itu berbeda dan itulah letak permasalahannya!!!!.
Yang keempat adalah ketika saya melepaskan napas saya, dalam melepaskan napas saya selalu menterjemahkan itu adalah ujung dari proses pembuatan “program” , yaitu tarik , tahan dan terakhir buang napas, padahal dibalik melepaskan napas itu tersimpan suatu makna yang sangat dalam. Dari melepaskan napas disitulah letak pasrahan kita dari apa yang kita inginkan. Dari melepaskan napaslah kita disadarkan kita hanya mahluk yang tidak berdaya dan dengan terlepasnya napas ini , terlepaslah kita dari kehidupan ini , sampai ada kekuatan dari yang maha dasyat yang memberikan kesempatan kepada kita untuk menarik napas kembali.
Kesimpulannya adalah kita harus selalu senantiasa berada dalam posisi nol atau dalam posisi kesadaran jiwa atau dalam istilah Adi W Gunawan adalah kita harus selalu berada dalam keadaan di alam bawah sadar (menahan napas) atau selalu berada dalam fitrahNya dalam ESQ nya Ary Ginanjar. Setelah itu makna syukur ( menarik napas) dan pasrah diri ( melepas napas) menjadi bagian dari kehidupan kita.Yang tidak kalah penting adalah pada saat interval pelepasan napas ke penarikan napas adalah doa agar selalu diberikan kesempatan hidup dalam rahmatNya ( Tarikan Napas).
Lalu apa hubungannya pernapasa dengan LOA , menurut saya sangat berkaitan, setelah memahami pembuatan program dalam teknis pernapasan kita akan mendapatkan benang merah nya antara pernapasan dengan LOA bukankah di dalam LOA diajarkan dapatkan apa yang kita inginkan (tarik napas) yang yakinlah itu pasti sudah terjadi (tahan napas) ,pasrahkan dan berdoa (lepas napas).

BERNAPASLAH DALAM SYUKUR DAN HEMPUSKAN NAPAS DALAM PASRAH DAN DOA.
Aw ( 23 September 2007, 23:00:00)

Tidak ada komentar: